Akhir-akhir
dewasa ini, pemerintah se-kepulauan nias mendengungkan nias menuju
pulau wisata dunia, terbukti dengan di luncurkannya slogan “Nias Pulau
Impian”. Banyak tempat wisata yang tidak kalah menariknya dengan
wisata-wisata bertaraf internasional.
Nias mempunyai sejumlah potensi yang bisa di andalkan untuk
mengakat pulau nias ke kancah wisata bertaraf
internasional.
Namun, banyak fasilitas yang harus di perbaiki dan di
persiapkan supaya sejumlah wisatawan dari dalam maupun luar negri berwisata ke pulau nias, seperti akses jalan, akses internet, informasi dan lain-lain.
(Baca : Nias Pulau Impian)
Desa-desa tradisional di Pulau Nias yang masih menyimpan sejumlah peninggalan budaya dan para penutur sejarah dapat menjadi pilihan utama. Selain menjalankan roda perekonomian, kegiatan pariwisata ini mampu mengembalikan kecintaan akan nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh para leluhur.
Untuk menjangkau kawasan wisata di Pulau Nias, wisatawan bisa memilih jalur laut dan udara. Kalau jalur udara, penerbangan ke Nias saat ini sudah lumayan banyak. Ada beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute Medan–Nias dan Nias–Medan.
Lama penerbangan Medan–Nias setelah berangkat dari Bandara Polonia dan mendarat di Bandara Binaka Gunung Sitoli sekitar 55 menit. Demikian sebaliknya dari Binaka ke Polonia jarak tempuhnya juga 55 menit. Kalau memilih transportasi laut, bisa dilakukan dengan menumpang KMP dari Sibolga ke Gunung Sitoli lama perjalanan 8-10 jam. Kalau tujuan ke Nias Selatan berarti harus menempuh perjalanan lagi lewat perjalanan darat dengan jarak tempuh 2 sampai 3 jam.
Kabupaten Nias atau Gunungsitoli juga memiliki beberapa tempat wisata yang patut untuk dikunjungi, yaitu Pantai Muara Indah, Holi'amaeta So'arowig, Pantai Carlita, pantai Laowomaru, Gua Laowomaru, pantai Bunda, Miga, Air Terjun Onowaembo, dan Arah Namohalu.
Sedangkan tempat wisata khususnya di Kabupaten Nias Selatan, antara lain Gomo (peninggalan barang bersejarah [megalitikum]), pantai Lagundri Sorake, Pantai Moale, Gunung Lolomatua, Hombo Batu dan Rumah adat di Bawomataluo, Pulau-Pulau Batu, dan Pulau Telo.
Sedangkan yang berada di Kabupaten Nias Utara, antara lain Asi Walo atau Pantai Walo, Air Terjun Luaha Ndroi, Pantai Turogaloko, Lahewa, Pantai Turodawola Kecamatan Afulu, Pantai Toretolo, dan Pulau Makora. Sedangkan untuk Kabupaten Nias Barat, antara lain Pulau Asu-Hinako dan Pantai Sirombu.
Dengan begitu banyak tempat wisata dan keaneka ragaman budaya di Pulau Nias, tidak salah jika Pulau Nias disamakan dengan Pulau Bali. Yang membedakan hanyalah masalah infrastruktur dimana Bali jauh lebih lengkap.
Bila menyebut Pulau Nias, salah satu gambaran yang muncul di
kepala banyak orang adalah atraksi lompat batu. Atraksi yang nama aslinya
fahombo atau hombo batu ini memang begitu populer. Saking populernya
sampai-sampai pernah dijadikan gambar pecahan uang seribu rupiah keluaran tahun
90-an. Yang mengaku generasi 90-an harusnya sih ingat.